DUMAI-(Rakyat Riau)- Perusahaan diminta untuk bisa memerhatikan lingkungan agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan, khususnya di daerah tempat operasional perusahaan. Apalagi di wilayah Kecamatan Bukit kapur yang sedang berkembang membutuhkan sinergi dari investor maupun perusahaan yang beroperasi di daerah ini.
“ Keberadaan investor dalam suatu wilayah di satu sisi bisa berdampak positif namun bisa juga berdampak negatif,” kata Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Bukit Kapur, Samsul Anuar kepada Rakyat Riau Selasa (12/04) di ruang kerjanya.
Menurutnya dampak positifnya keberadaan perusahaan adalah perusahaan bisa turut membangun daerah di sekitar lokasi tempat aktivitas kegiatan, dan memerhatikan kondisi lingkungan melalui dana Corporate Social Responbility (CSR). “Meskipun perusahaan di kecamatan Bukit Kapur masih minim, namun perlu diingatkan sejak dini agar turut memerhatikan masyarakat dan wilayah dilokasinya perusahaan tersebut beroperasi,” ucapnya.
Samsul mengatakan keberadaan perusahaan seperti perusahaan yang mengelola buah tandan segar kelapa sawit harus bisa memerhatikan kondisi lingkungan, terutama terhadap kondisi badan jalan yang rusak akibat perusahaan mengoperasikan kendaraan melebihi tonase. Di wilayah Bukit Kapur banyak terdapat banyak terdapat perusahaan seperti perusahaan Taluk Kuantan Perkasa, Musi Mas, S4 Dumai jaya Beton serta pergudangan dan lain-lainya, perusahaan-perusahaan dinilai ikut andil menyebabkan banyaknya ruas jalan yang rusak, terutama ruas jalan yang dilalui mobil perusahaan.
Selain perusahaan memperhatikan masalah lingkunga disekitarnya, samsul juga berharap bahwa keberadaan perusahaan memberikan konstribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti pengurangan angka kemiskinan, pengurangan angka pengangguran dan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat setempat. (mis)
“ Keberadaan investor dalam suatu wilayah di satu sisi bisa berdampak positif namun bisa juga berdampak negatif,” kata Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Bukit Kapur, Samsul Anuar kepada Rakyat Riau Selasa (12/04) di ruang kerjanya.
Menurutnya dampak positifnya keberadaan perusahaan adalah perusahaan bisa turut membangun daerah di sekitar lokasi tempat aktivitas kegiatan, dan memerhatikan kondisi lingkungan melalui dana Corporate Social Responbility (CSR). “Meskipun perusahaan di kecamatan Bukit Kapur masih minim, namun perlu diingatkan sejak dini agar turut memerhatikan masyarakat dan wilayah dilokasinya perusahaan tersebut beroperasi,” ucapnya.
Samsul mengatakan keberadaan perusahaan seperti perusahaan yang mengelola buah tandan segar kelapa sawit harus bisa memerhatikan kondisi lingkungan, terutama terhadap kondisi badan jalan yang rusak akibat perusahaan mengoperasikan kendaraan melebihi tonase. Di wilayah Bukit Kapur banyak terdapat banyak terdapat perusahaan seperti perusahaan Taluk Kuantan Perkasa, Musi Mas, S4 Dumai jaya Beton serta pergudangan dan lain-lainya, perusahaan-perusahaan dinilai ikut andil menyebabkan banyaknya ruas jalan yang rusak, terutama ruas jalan yang dilalui mobil perusahaan.
Selain perusahaan memperhatikan masalah lingkunga disekitarnya, samsul juga berharap bahwa keberadaan perusahaan memberikan konstribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti pengurangan angka kemiskinan, pengurangan angka pengangguran dan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat setempat. (mis)